Pendidikan di Era Revolusi 4.0

Pendidikan di Era Revolusi 4.0Revolusi industri adalah perubahan secara cepat atas perkembangan manusia dalam membuat peralatan kerja. Revolusi yang pertama (1.0) yaitu terjadinya perubahan besar-besaran dan radikal terhadap cara manusia memroduksi barang. Ditandai dengan  ditemukannya mesin bertenaga uap.

Mesin uap ini menggantikan tenaga manusia, alam dan binatang seperti, sapi, kuda dan kerbau. Mesin uap digunakan untuk menjalankan beberapa mesin yang awalnya hanya menggunakan tenaga alam, manusia dan binatang. Seperti menjalankan kapal laut, awalnya manusia hanya mengandalkan tenaga angin saja, tetapi sejak ditemukannya mesin uap ini, banyak pekerjaan manusia yang terbantu.

Revolusi pertama ini terjadi pada tahun 1750-1850 (akhir abad ke-18) dimana terjadinya perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi dan teknologi. Serta memiliki dampak yang mendalam terhadap kondisi sosial, ekonomi dan budaya di dunia. Revolusi industri ini menjadi tanda terjadinya titik balik besar dalam sejarah dunia, hampir semua aspek kehidupan sehari-hari dipengaruhi oleh revolusi ini.

Revolusi kedua (2.0) mulai dari tahun 1913 abad ke-20, perubahan ini ditandai dengan ditemukannya listrik dan adanya produksi mobil secara masal. Revolusi ini  menggantikan mesin uap, karena telah ditemukannya, listrik dan lampu. Jadi cara memproduksi barang digantikan melalui pemakain mesin dengan listrik. Dengan penemuan ini, kehidupan sudah semkain maju dengan banyaknya barang yang dapat diproduksi dan semakin mempermudah kehidupan manusia.

Baca Juga : Pola Pendidikan Islam

Revolusi industri ketiga (3.0) dimulai pada awal tahun 70-an. Penemuan ini ditandai dengan munculnya komputer dan robot yang bisa bergerak secera otomatis. Banyak pekerjaan manusia yang sudah dibantu dengan komputer dan robot, sehingga semakin mempermudah pekerjaan dan bisa menghasilkan barang yang banyak. Dengan munculnya revolusi ini, banyak juga muncul lapangan kerja baru, salah satunya teknisi robot. Dengan adanya komputer semakin banyak aplikasi yang dibuat untuk mempermudah pekerjaan.

Sekarang ini abad 21, eranya revolusi 4.0 yang berpotensi pada meningkatnya kualitas kehidupan masyarakat di seluruh dunia. Teknologi canggih sudah sangat akrab dengan kita sejak diumukannya masa revolusi 4.0 ini oleh Jerman pada tahun 2010-an. Internet bukanlah barang baru lagi, semua kehidupan manusai dipengaruhi oleh adanya internet. Hampir semua kegiatan manusia sekarang ini memenggunakan situs digital. Dari yang kecil sampai yang tua sudah tahu dengan yang namanya internet. Dengan kemajuan teknologi internet atau cyber ini, banyak menimbulkan dampak bagi gaya hidup masyarakatnya.

Banyak pekerjaan manusia yang tergantikan sejak era digital ini. Sebut saja salah satunya Pak Pos. Sekarang ini, orang tidak susah lagi mengirimkan dokumen atau surat melalui kantor pos, karena dalam hitungan detik setiap orang bisa saja mengirimkan data apa saja melalui internet. Pasar yang mulai sepi pengunjung, karena sudah banyaknya pasar online di internet. Semua orang bisa berbelanja dimana saja dan kapan saja, bisa transfer  melalui mobile banking dan tidak perlu beranjak dari rumah hanya cukup melalui satu alat saja yaitu gawai. Dengan alat ini dunia ada di genggaman.
Banyak kemudahan yang dirasakan oleh manusia sekarang ini, kenapa kita tidak bisa memanfaatkannya? Akankah kita akan terus ketinggalan dengan semua kemajuan ini? Apakah kita akan terlena dengan efek-efek negatif dunia digital ini? Tanpa mau membicarakan kemudahan dan efek positif yang kita rasakan? Jangan sampai terlambat dan terlena dengan ketakutan saja, mari ubah mindset kalau kita bisa mengambil banyak manfaat di era digital ini. Jangan hanya menjadi katak dalam tempurung saja, melihat kalau kita sudah besar tanpa melihat kemajuan yang luar biasa di luar sana. Mari didik generasi milenial kita menjadi manusia yang produktif dan bijak dalam menggunakan multi media. Menjadi generasi yang hebat dan pintar dengan dunia digital, dengan terlebih dahulu kita terjun menyelami dunia digital ini. Untuk bisa meredam hal negatif yang akan mereka gunakan jika di luar pantauan kita.

Walau bagaimanapun dunia berubah, generasi berganti, tidak akan mungkin kita akan hanya berdiri saja menatap mereka dengan antipati tanpa bisa berbuat untuk mereka lebih maju lagi. Kitalah gurunya, kitalah manusia pendamping bagi mereka menuju pintu gerbang kesuksesan mereka di masa depan. Jadilah guru yang memang melek ilmu, karena menjadi guru tidak hanya belajar satu kali, tapi belajar berkali-kali. Kalau kita tidak ingin dikebiri oleh imu dan teknologi.

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form