Memaknai Pergantian Tahun 2019-2020 Menurut Islam

Pergantian tahun terus bergulir, mau tidak mau, suka ataupun tidak suka, kita tentu akan bertemu dengan yang namanya penghujung tahun dan memasuki awal tahun yang baru. Setiap orang memiliki resolusi atau target yang akan dicapai untuk tahun-tahun yang akan datang, terutama tahun yang akan tiba, seperti tahun ini 2019 akan segera kita tinggalkan dan kita akan bertemu dengan tahun baru 2020.

Memaknai Pergantian Tahun 2019-2020 Menurut Islam
By : Pixabay
Banyak cara seseorang dalam menghabiskan waktu di akhir tahun dan menghadapi dengan tahun yang baru, mulai dari melakukan liburan ke tempat-temopat wisata, melakukan kegiatan yang bermanfaat untuk orang lain dan dirinya sendiri dan kegiatan lainnya. Namun, sangat disayangkan sebagian yang lain mengisi akhir tahun dengan melakukan kegiatan yang merugikan dirinya sendiri maupun orang lain. Seperti dengan melakukan balap liar hingga kecelakaan ataupun mabuk-mabukan sampai melakukan tindakan yang dilarang dalam agama dan adat.

Baca Juga : Memaknai Pergantian Tahun Baru Islam

Sebagai umat Islam, kita harus mengisi dan memaknai pergantian tahun itu dengan hal-hal yang positif. Karena sebagai Muslim kita meyakini ada hidup sesudah mati, ada akhirat sesudah dunia, maka mempersiapkan amalan untuk menghadap Ilahi Rabbi adalah pilihan terbaik dalam mengisi pergantian tahun baru 2020.

Setidaknya hal-hal berikut adalah cara memaknai pergantian Tahun 2019-2020 Menurut Islam :

1. Momentum Instrospeksi Diri
Dalam menjalani kehidupan, tentunya kita tidak luput dari melakukan kesalahan dan dosa, maka dengan bergantinya tahun, momentum yang sangat tepat bagi  seorang Muslim untuk instrospeksi diri, apa saja kesalahan dan dosa yang telah saya perbuat di tahun lalu, sehingga untuk tahun baru dan masa-masa berikutnya tidak melakukan kesalahan itu lagi.

Instrospeksi diri, tentunya tidak cukup hanya mengingat kesalahan dan dosa, akan tetapi berusaha untuk meninggalkannya dan bertekad dalam hati, untuk lebih membenahi diri agar melakukan perbuatan yang terpuji. Percuma saja jika menyesali semua itu, namun di tahun yang baru nantinya tetap saja melakukan dosa dan kesalahan.

2. Bertaubat dengan Taubatan Nasuha
Allah SWT berfirman : “YA AYYUHALLADZINA AAMANU TUBU ILALLAH, TAUBATANNASUHA”

“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat nasuhaa (taubat yang semurni-murninya).” (QS. At-Tahrim [66]: 8)

Taubat adalah meyesali perbuatan kita dan berusaha menghindari dari perbuatan dosa, taubat merupakan salah satu perintah Allah sesuai dengan ayat di atas. Taubat merupakan iabdah yang agung dan memiliki banyak keutamaan, maka taubat nasuha adalah taubat yan semurninya, tanpa ada unsur lainnya, sehingga taubat yang seperti itulah yang akan diterima Allah SWT.

Oleh sebab itu dengan memaknai pergantian tahun ini, maka kita senantiasa berusaha untuk melakukan kebaikan dan meninggalkan kejahatan dan dosa.

3. Memperbanyak Amal Ibadah
Sebagaimana kita ketahui, bahwa tugas utama kita sebagai muslim ini adalah beribadah, tidak ada gunaya menumpuk harta yang banyak, jabatan yang tinggi, akan tetapi ibadah ditinggalkan. Allah SWT berfirman :

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz Dzariyat: 56)

Tugas utama kita diciptakan bukan untuk mencari kekayaan, jelas di dalam Al-Quran tugas kita itu adalah untuk menghambakan diri pada sang Pencipta, bukan menghambakan diri terhadap dunia dan segala keindahannya.

Momentum pergantian tahun baru ini, kita manfaatkan sebagai sarana untuk memperbanyak ibadah kepada Allah SWT, karena kita menyadari juga, bahwa bertambahnya tahun, maka jatah hidup kita semakin berkurang dan semakin dekat kepada kematian.

Semoga saja tahun depan kita lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya, selamat menjalani kehidupan di tahun baru yang lebih baik lagi.

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form