Dalil, Niat dan Tata Cara Mandi Wajib

Mandi wajib adalah mandi yang dilakukan seseorang setelah mereka berhadas besar, hadas besar adalah kondisi seseorang yang menyebabkan terhalangnya ia melaksanakan ibadah. Satu-satunya cara untuk menjadi suci kembali adalah dengan mandi wajib. Mandi wajib pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan mandi biasa, hanya saja mandi wajib memiliki aturan tersendiri, mulai dari rukun dan tata cara pelaksanaannya.

Dalil, Niat dan Tata Cara Mandi Wajib

Sebelum kita bahas niat, tata cara dan sunnah-sunnah dalam melaksanakan mandi wajib, kita harus mengetahui terlebih dahulu, apakah yang menyebabkan seseorang mandi wajib, berikut sebab-sebab seseorang harus mandi wajib :

1. Mimpi basah (mimpi yang menyebabkan keluarnya sperma)
2. Setelah berhubungan suami-istri
3. Setelah suci dari haid dan nifas

Secara umum, 3 hal di atas adalah sebabnya seseorang wajib mandi, mandi secara bahasa adalah pengaliran, sedangkan menurut istilah, mandi adalah mengalirkan air ke seluruh tubuh. Mandi wajib yang baik dan benar itu, harus dilakukan menurut aturan yang berlaku, khususnya bagi umat Islam, jangan sampai mandi wajib asal-asalan, khawatir jika mandi wajibnya tidak sah, menyebabkan kondisi dalam keadaan junub setiap hari. Jika kondisi junub setiap hari, tentu akan mengakibatkan ibadah kita menjadi tidak sah.

Baca Juga : Mengenal Thaharah dalam Islam

Dalil wajib mandi bagi orang yang junub :

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi.” (QS. An Nisa’: 43)

Tata cara mandi wajib itu adalah sebagai berikut :

1. Diawali dengan membaca niat, niat adalah perkara sah atau tidaknya seseorang melaksanakan ibadah, salah satunya dalam perkara mandi wajib, jika niat tidak dilakukan, maka dapat dipastikan mandi menjadi tidak sah, karena niat merupakan rukun dalam mandi wajib, jika rukun ditinggalkan dalam ibadah, maka ibadahnya tidak sah.

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
“Nawaitul Ghusla Lifraf il Hadatsil Akbarii FardhalLillahi Ta’aala” Artinya : saya niat mandi wajib untuk mensucikan hadast besar fardhu karena Allah ta’aala.

2. Mencuci tangan terlebih dahulu, dalam mengikuti sunnah mandi langkah selanjutnya setelah niat adalah membasuh tangan sampai 3 kali pencucian, sehingga kita terhindar dari najis.

3. Membasuh bagian-bagian tertentu, sehingga benar-benar bersih.

4. Menyela-nyela rambut, dengan menyela-nyela pada ujung-ujung jari, layaknya seperti orang menyisir rambut.

5. Berwudhu’. Wudhu’ adalah cara mensucikan diri dari hadas kecil, dalam pelaksanaan mandi wajib dianjurkan agar berwudhu’ terlebih dahulu sebelum menyiramkan air ke seluruh tubuh.

6. Menyiramkan atau mengalirkan air ke seluruh tubuh

Larangan Sebelum Mandi Wajib

Seseorang yang masih dalam keadaan belum mandi wajib disebut junub, orang yang junub terdapat beberapa hal yang tidak boleh ia lakukan, seperti berikut ini :

1. Menyentuh mushaf Al-Qur’an
2. Dilarang melakukan shalat wajib maupun sunat
3. Dilarang melaksanakan i’tikaf di mesjid
4. Dilarang melakukan thawaf
5. Dilarang berpuasa wajib dan sunat
6. Dilarang dicerai atau talaq sebelum mandi kembali

Sedangkan berikut ini, perlu diperhatikan saat melaksanakan mandi wajib, yaitu :
  • Air yang dipergunakan untuk mandi adalah air mutlak yaitu air yang suci lagi mensucikan
  • Tidak berlama-lama untuk menyegerakan mandi wajib
  • Menutup aurat, terutama kemaluan
  • Tidak menggunakan penutup kepala saat mandi wajib Seluruh tubuh terkena siraman air saat mandi. Mulai ujung rambut sampai ujung kaki dan telak kaki.
  • Dimulai dari yang kanan dan dilanjutkan ke bagian tubuh yang kiri.

Demikianlah informasi mengenai mandi wajib, semoga bermanfaat ya teman-teman.

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form