Bapukung, Tradisi Melelapkan Anak Dalam Ayunan, Budaya Suku Banjar Dan Dayak

Orang Dayak dan orang Banjar memiliki kebiasaan dan tradisi yang terbilang cukup unik dalam menidurkan anak mereka, jika biasanya kita mengenal dan mengetahui bahwa seorang anak bayi ditidurkan dalam tempat khusus tempat bayi atau dalam ayunan, tradisi menidurkan anak pada orang dayak dan orang banjar ini juga anak tidur dalam ayunan, hanya saja yang berbeda dan membuatnya unik adalah posisi tidur sang anak dalam ayunan itu.

Banjar dan Dayak adalah dua suku asli dari kalimantan, jika kita yang pernah merasakan punya bayi terutama buat para ibu, terbayangkan betapa repotnya terutama ketika anak baru berusia hitungan bulan, sehingga terkadangpun sudah tertidur saat sang Ibu memasak didapur anak tadi terbangun dan menangis, barabgkali merasa tidak nyenyak tidurnya. Namun hal itu bukanlah suatu hal yang menyulitkan bagi suku asli kalimantan ini.

Tradisi itu dinamakan " Bapukung " Apakah itu Bapukung ? mari kita simak pembahasannya berikut ini. Bapukung secara bahasa berasal dari kata " pukung " yang berarti mengatur posisi bayi dalam keadaan duduk dalam ayunan, bahu ditegakkan lalu diikat pada bagian leher dan kaki diluruskan. 
Bapukung, Tradisi Melelapkan Anak Dalam Ayunan Mayarakat Banjar Dan Dayak

Jika kita melihat gambar diatas barangkali kita berfikir kejam banget tu orang tua kok bayi diikat""", Apa gak bahaya tu ? sejauh ini masyarakat setempat tidak merasakan adanya bahaya pada bayi, bahkan mereka mengatakan : dengan posisi tidurnya seperti itu bayi mereka tertidur dengan lelapnya, sehingga pekerjaan rumah yang menumpuk bisa terselesaikan.

Bahkan masyarakat sekitar meyakini dengan tidur dalam posisi dipukung, akan menguatkan punggung dan pinggang si bayi, tentunya dilakukan oleh mereka yang telah ahli dalam memukung anak mereka.

  

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form