"Modernisasi telah mengubah peradaban manusia, tak jarang modernisasi menggusur kearifan lokal. Yang menarik adalah, mereka yang tetap mengikuti arus modernisasi, namun tetap mempertahankan jati diri. Sebagaimana warga Jorong Tabek, modernisasi justru memacu mereka maju tanpa meninggalkan warisan budaya. Seiring itu, Astra hadir menjembatani Jorong Tabek berseri di tengah modernisasi."
=======================================================================
Menelusuri jalan yang berliku, menanjak dan menurun, tidak menyurutkan langkah saya menuju sebuah kampung indah, salah satu kampung di Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat. Meskipun mengendarai motor dan melelahkan, perjalanan saya terbayar lunas, saat memasuki kampung berseri di tengah modernisasi ini. Tampak jelas perbedaan di kampung ini dengan kampung-kampung sekitar. Hal ini sudah terlihat, mulai dari gapura utama masuk kampung, gapura perzona dan halte-halte yang terbuat dari bahan alami.
Gapura Utama KBA Jorong Tabek Talang Babungo (Dok. Pribadi)
Jorong Tabek, begitu orang menyebut namanya. Jorong merupakan pembagian wilayah administratif di bawah nagari (desa) di Sumatera Barat. Sesampainya di Jorong Tabek, Kenagarian Talang Babungo, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat ini, hal pertama yang berkesan adalah kebersihan lingkungannya. Padahal saya sudah melewati puluhan Jorong sebelum sampai ke Jorong Tabek ini, belum bertemu dengan Jorong sebersih Jorong Tabek ini.
Jorong Tabek, salah satu daerah di Sumatera Barat, yang terus menjaga warisan budaya Minangkabau di tengah modernisasi, agar tak hilang jati diri. "Ndak lakang dek paneh, ndak lapuak dek hujan." Filosofi Minangkabau yang dijunjung tinggi, banyak makna yang terkandung di dalamnya. Secara arti dimaknai bahwa adat dan budaya Minang itu, tidak tergerus oleh masa, tidak luntur oleh zaman. Makna lain adalah tentang kegigihan dan semangat dalam menjalani kehidupan, tidak mudah berputus asa, meskipun aral melintang yang menghadang.
Jorong Tabek, salah satu daerah di Sumatera Barat, yang terus menjaga warisan budaya Minangkabau di tengah modernisasi, agar tak hilang jati diri. "Ndak lakang dek paneh, ndak lapuak dek hujan." Filosofi Minangkabau yang dijunjung tinggi, banyak makna yang terkandung di dalamnya. Secara arti dimaknai bahwa adat dan budaya Minang itu, tidak tergerus oleh masa, tidak luntur oleh zaman. Makna lain adalah tentang kegigihan dan semangat dalam menjalani kehidupan, tidak mudah berputus asa, meskipun aral melintang yang menghadang.
Melanjutkan perjalanan, menelusuri dari satu lokasi ke lokasi lainnya di Jorong Tabek ini, sambil sesekali menyapa dan bertanya kepada penduduk di mana lokasi rumah Pak Kasri. Pak Kasri (40) adalah orang yang akan saya temui, untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai Jorong Tabek yang berhasil mencanangkan 4 program utama desa.
Setelah menyampaikan maksud dan tujuan saya datang ke Tabek ini, Pak Kasri membuka cerita “yang membuat Jorong Tabek ini berhasil, adalah berkat jiwa gotong rotong yang masih kental dalam diri penduduk, berprofesi sebagian besar bertani ini.” Ujar Pak Kasri.
Semangat Gotong Royong, Warga Jorong Tabek ( Dok. KBA Tabek )
Beliau menjelaskan, dahulu Jorong Tabek kumuh, sampah bertebaran di mana-mana. Kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat masih sangat rendah. Berawal dari situlah, kepulangan beliau dari tanah rantau (Malaysia), menjadikan alasan kuat untuk merubah pola pikir masyarakat, dengan menerapkan konsep tak tertulis yaitu 5M (5Mulai). Konsep 5M itu adalah :
Pertama, mulai dari yang tua. Yang tua sebagai contoh, tauladan dan mengajarkan kebaikan. Mulai dari yang tua adalah konsep yang mengajarkan kepada generasi muda Jorong Tabek, agar mancontoh ka nan sudah (Mencontoh ke yang terdahulu). Mencontoh dalam hal ini adalah mencontoh tentang kebaikan, terutama semangat gotong royong yang terus menggelora.
Ibarat guru yang mengajarkan agar siswa membuang sampah pada tempatnya, maka berawal dari guru itulah yang memulainya. Karena itulah, konsep mulai dari yang tua, dapat menjadi pelajaran yang amat berharga bagi generasi muda penerus Jorong Tabek ini.
Kedua, mulai dari teman sebaya. Teman sebaya adalah orang yang cepat memberikan pengaruh kepada kita, konsep memulai dari teman sebaya adalah upaya mempengaruhi sesuatu yang baik kepada teman. Jika hari ini ada gotong royong, saat teman sebaya ikut, malu rasanya jika kita berdiam diri saja di rumah.
Meskipun awalnya ikut karena malu, lambat laun berkat teman sebaya, seseorang akan menyadari pentingnya melakukan sesuatu yang bermanfaat, apalagi untuk kemajuan tanah kelahiran mereka sendiri.
Ketiga, mulai dari hari ini. ''Kalau tidak hari ini, kapan lagi ?" ungkapan itu tentu sering kita dengar. Ungkapan yang mengajarkan kepada kita, bahwa untuk mulai sesuatu yang baik, harus dimulai secepatnya, kesempatan tidak datang dua kali.
Mulai hari ini melakukan kebaikan, mulai hari ini merubah kebiasaan buruk, mulai hari ini memperbaiki diri. Semua itu dilakukan untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi, semakin cepat memulai, semakin cepat terlihat dampak positif yang diharapkan.
Keempat, mulai dari hal kecil. Membuang sampah pada tempatnya adalah hal kecil, namun jika sudah dibiasakan dampaknya sangat luar biasa. Mulai dari hal kecil, adalah salah satu cara untuk menjadikan kita mampu berbuat sesuatu yang besar di masa yang akan datang.
Kelima, mulai dari hati. Melakukan sesuatu dari hati, hasilnya akan berbeda dengan yang tidak dari hati. Ada orang yang mau mengajar dengan gaji sekedarnya saja, ada orang yang mau melakukan sesuatu tanpa dibayar. Semua itu mampu mereka lakukan karena mereka melakukan sesuatu mulai dari hati. Tidak lain dan tidak bukan, orang yang bekerja dengan hati adalah mereka yang selalu mementingkan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadinya.
“Konsep 5M inilah, cikal bakal kesuksesan Jorong Tabek, Mengalami transformasi dalam berbagai bidang.“ Tutur Pak Kasri.
Cikal Bakal Jorong Tabek Dipilih Astra
Seiring dengan semangat 5M tersebut, PT. Astra Internasional, memiliki program Kontribusi Sosial Berkelanjutan Astra. Yang diimplementasikan kepada masyarakat dengan konsep pengembangan yang mengintegrasikan 4 pilar program yaitu : Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan dan Kewirausahaan. Namun, pemilihan daerah yang menjadi program binaan Astra itu tidak asal. Artinya ada syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan, sehingga suatu daerah itu layak dijadikan daerah binaan melalui corporate social responsibility (CSR) dengan program KBA-nya.
Wali Nagari Talang Babungo Zulfatriadi, mengatakan : “Cikal bakal hadirnya program Astra di Talang Babungo, khususnya Jorong Tabek adalah karena pasca kebakaran besar yang menghanguskan rumah penduduk, dan berdatangannya perusahaan-perusahaan dalam membantu musibah kebakaran itu. Salah satu yang datang itu dari pihak Astra .“
“ Saya tanya kepada pihak Astra, adakah program yang bisa dibantu untuk kampung ini ? “ada, namanya kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) melalui program Kampung Berseri Astra (KBA),“ jawabnya. “Sehingga program Astra ini, sukses berjalan di Jorong tebu dan bunga ini.” Tutur Zulfatriadi.
Jorong Tabek Talang Babungo Mendapat Sentuhan Astra (http://www.talangbabungo.com/)
Sejak bergulir sudah berjalan 3 tahun, Jorong Tabek mendapatkan binaan Astra. Idealnya, peringkat bintang untuk KBA naik 1 bintang tiap tahunnya. Namun, Jorong Tabek luar biasa, saat ini telah mencapai bintang 5. Hal itu berkat pencapaian 3 tahun tersebut, dalam 4 pilar program KBA.
Semangat Menggebu dari Manisnya Tebu
Semangat Menggebu dari Manisnya Tebu
Salah satu pilar kewirausahaan di Jorong Tabek, patut diapresiasi dan dijadikan contoh, untuk memajukan perekonomian di pedesaan. Sebab produksi yang meningkat, biaya produksi menurun, pertanda keberhasilan dalam suatu bidang usaha.
Sebagian besar penduduk Jorong Tabek bertani Tebu dan Aren, tebu yang mereka tanam diolah menjadi gula merah. Dari produksi gula tebu ini, menghasilkan puluhan Kg gula merah setiap harinya. Hal itu belum memuaskan hasilnya, karena biaya produksi tinggi, sehingga 50% dari hasil penjualan gula merah tersebut, dikeluarkan untuk biaya produksi.
Sebagian besar penduduk Jorong Tabek bertani Tebu dan Aren, tebu yang mereka tanam diolah menjadi gula merah. Dari produksi gula tebu ini, menghasilkan puluhan Kg gula merah setiap harinya. Hal itu belum memuaskan hasilnya, karena biaya produksi tinggi, sehingga 50% dari hasil penjualan gula merah tersebut, dikeluarkan untuk biaya produksi.
Di bawah binaan Astra, melalui Koperasi Serba Usaha Ekonomi Desa ( KSU-ED ). Petani tebu menjadi semangat menggebu, dari hasil produksi gula mereka. Karena biaya produksi mampu dipangkas sekitar 70%, hal ini dikarenakan adanya modernisasi peralatan produksi gula tebu, sehingga hasil produksi meningkat menjadi 200 Kg – 500 Kg setiap harinya.
Tidak semua produksi gula tebu, di bawah KSU-ED. Namun ada juga yang berjalan mandiri. Meskipun mandiri tetap di bawah binaan Astra. Dari penuturan penduduk, yang memproduksi gula secara mandiri. “Astra hadir menambah semangat kami berproduksi.“ Ujar salah seorang pekerja.
Proses Memasak Gula Tebu di Jorong Tabek (Dok. Pribadi)
Di sisi lain, perekonomian yang dibawahi oleh KSU-ED terdiri dari berbagai bidang. Seperti simpan pinjam, penggemukan sapi dan sewa pelaminan serta gilingan tebu. Yang menarik di bidang simpan-pinjam. “Dari modal Rp. 3.000.000-an, sampai saat ini telah berkembang menjadi 14 Miliar, pencapaian yang luar biasa, sekelas Koperasi Desa.“ Tutur Pak Kasri.
Mendidik Dimulai dari Hati
Bidang Pendidikan, Jorong Tabek terus memacu prestasi. Sebab guru di sini menyadari betul. Bahwa "Pendidikan yang sesungguhnya akan melahirkan harapan dan generasi baru yang berdaya guna, serta mampu bersaing di era modernisasi.”
Bidang Pendidikan, Jorong Tabek terus memacu prestasi. Sebab guru di sini menyadari betul. Bahwa "Pendidikan yang sesungguhnya akan melahirkan harapan dan generasi baru yang berdaya guna, serta mampu bersaing di era modernisasi.”
Pak Kasri, selain sebagai Ketua KBA Jorong Tabek, beliau juga merupakan salah seorang guru di MIS Muallimin Tabek. MIS Muallimin Tabek merupakan salah satu sekolah binaan Astra. Sekolah yang dulunya dirintis oleh kakak beliau yang bernama Ainismar (Almarhumah) sukses menoreh prestasi di lingkungan Sumatera Barat dan nasional. Sulit dipercaya, sekolah yang berada di pedesaan, selain memiliki bangunan yang cukup bagus, juga memiliki berbagai macam prestasi.
Saya sempat bertanya kepada Pak Kasri “Apakah Guru di MIS Muallimin ini, PNS Semua ? “dari 22 orang guru, hanya 4 orang yang PNS, selebihnya Honorer.“ Jawab Pak Kasri. “Bahkan gaji guru di sini khususnya yang honorer hanya berkisar Rp. 150.000 sampai dengan Rp. 300.000 perbulannya.” Tegas Pak Kasri.
Mendidik dari hati, adalah modal utama guru di MIS Tabek, mampu mempertahankan Madrasah yang hampir mati itu. Jika bukan karena keikhlasan, tidak mungkin para guru mampu bertahan untuk tetap mencerdaskan anak Jorong Tabek.
Prestasi yang telah dicapai sekolah swasta binaan Astra ini diantaranya : Juara umum O2SN dan FLS2N tingkat kecamatan Hiliran Gumanti ( 2016 ). Untuk Adiwiyata ( sekolah sehat, bersih dan indah ) MIS Muallimin Tabek pada 2015 menjadi juara III, tahun 2016 meraih juara II, dan pada tahun 2017 menjadi juara I tingkat Kabupaten Solok. Pada 2018 ini, menjadi duta Kabupaten Solok ke tingkat Provinsi Sumatera Barat dan berhasil meraih juara 1.
Penyerahan Penghargaan Adiwiyata, Oleh Bapak Gubernur Sumbar ( Dok. KBA Tabek )
Dari segi akreditasi, Madrasah swasta ini meraih akreditasi A pada tahun 2017. Hal ini karena MIS Muallimin telah memiliki administrasi dan sarana/prasarana yang lengkap. Selain memiliki taman TOGA ( Tananaman Obat ) dan taman bunga, MIS Tabek juga memiliki WC permanen, yang kebersihannya terjaga. Serta adanya UKS ( Usaha Kesehatan Sekolah ) yang memenuhi standar layanan. Seperti, pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat. “Semua itu, berkat adanya dukungan dan binaan dari Astra,“ tutur Pak Kasri.
Merawat Sejak Dini
Di bidang Kesehatan, Jorong Tabek mendapatkan binaan dari Astra berupa pendampingan Posyandu. Posyandu yang kita kenal dalam masyarakat adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan. Kegiatan Posyandu lebih berfokus pada kesehatan Ibu dan Anak. Jadi, dengan aktifnya Posyandu di suatu daerah, dapat menjadi sarana kesehatan bagi Ibu dan Anak.
Jejak Astra di Depan Posyandu Jorong Tabek (Dok. Pribadi)
Posyandu di antara tujuannya adalah menurunkan angka kematian bayi, angka kematian ibu hamil, meningkatkan kelahiran sehat dan meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya kesehatan sejak dini.
Menariknya lagi, Posyandu di Jorong Tabek sudah terintegrasi antara Posyandu, pendidikan anak usia dini dan edukasi terhadap orang tua balita. Untuk Posyandu di Jorong tabek, menggunakan pelayanan satu atap dengan PAUD yang ada di sini. Hal ini memudahkan masyarakat yang akan berobat dengan layanan terintegrasi tersebut.
Alhasil, setelah mendapat binaan Astra. Posyandu Jorong Tabek mendapatkan prestasi yang memuaskan. “Posyandu Jorong Tabek, yaitu Posyandu Kecubung I, sukses masuk Posyandu 5 besar terbaik di Indonesia.” Kata Pak Kasri.
Kampung 1000 Bunga Nuansa Minangkabau
Bidang lingkungan di Jorong Tabek, agar lebih tertata, Pak Kasri membaginya menjadi 11 Zona, setiap zona membawahi sekitar 40 KK. Setiap zona ini terlihat indah, karena adanya gapura alami dan halte, gapura dan halte dibangun dengan swadaya masyarakat. Bangunan gapura dan halte perzona mulai dari zona 1 sampai zona 11, dibangun menggunakan bahan-bahan alami, tanpa ada campuran pasir dan semen, yaitu menggunakan bambu, atap ijuk dan pohon aren yang sudah tidak terpakai lagi.
Gapura dan Halte Zona 4 di Jorong Tabek (Dok. Pribadi)
Nuansa Minangkabau terlihat dari gapura dan halte, yang dihiasi dengan gonjong. Gonjong berupa bentuk atap yang menyerupai tanduk kerbau dan gonjong adalah khas rumah adat Minangkabau. berbeda dengan di kota, halte di Jorong Tabek ini, difungsikan untuk tempat beristirahat warga selepas penatnya bekerja.
Agar sedap dipandang, setiap zona dihiasi dengan berbagai jenis bunga. Bunga yang ditanam oleh ibu-ibu Jorong tabek, selain menambah keindahan, juga mengajarkan kepada warga agar selalu menjaga alam. Bunga-bunga itu ditanam dengan semangat gotong royong warga.
Bunga Menghiasi Sepanjang Jalan di Kampung Tabek (Dok. Pribadi)
Di sisi lain, Pak Kasri menjelaskan bahwa “Jorong Tabek ini ke depannya akan menjadi Kampung Wisata Budaya, di mana seluruh nuansa wisatanya serasa sedang berada di masa Saisuak ( Tempoe Doele ). Konsep wisata budaya itu, mengedukasi kepada pengunjung, beginilah Minangkabau itu sesungguhnya. Tidak hanya sekedar berkunjung lalu pergi, nantinya pengunjung wisata budaya di sini, akan dibawa ke dalam kegiatan sehari-hari penduduk. Seperti menanam padi, menebang tebu sampai mengolahnya menjadi gula merah.“ Tuturnya.
Semangat Astra Terus Menggelora
Menutup pembicaraan dengan Pak Kasri, beliau mengungkapkan bahwa : “Salah satu dampak positif dari KBA ini, adalah semangat yang terus menggelora. Semangat dalam rangka melanjutkan jejak Astra di kampung ini. Sehingga Jorong Tabek ini, dapat mandiri. Saya bersama warga, terus melakukan inovasi-inovasi terbaru dalam pengembangan KBA dengan konsep Minangkabau yang kental.“ Ujar beliau sambil tersenyum.
Seperti pada bidang pendidikan, agar semangat generasi muda terus terasah dan ilmu pengetahuan semakin bertambah. Sedang dibangun taman baca yang menyenangkan, taman baca yang dibangun juga 100% asli nuansa Minangkabau masa dulu.
Pembangunan Taman Baca Jorong Tabek (Dok. Pribadi)
Sedangkan untuk wisata budaya dan kecintaan warga terhadap Minangkabau, akan dibangun museum budaya, pengganti museum darurat saat ini dan sekaligus tempat penyimpanan peralatan budaya yang akan digunakan warga. Seperti spot silek asli Minangkabau, spot musik pupuik tanduak ( Kesenian asli Jorong Tabek).
Sebagai kampung wisata, nantinya pengunjung bisa membawa buah tangan dari Jorong Tabek ini. Sedang dikembangkan oleh-oleh khas Jorong Tabek, yaitu keripik Bondang dari buah Kolang-Kaleng. Sehingga para pengunjung, selain merasa teredukasi, juga dapat membawa makanan khas daerah ini.
Sebagai kampung wisata, nantinya pengunjung bisa membawa buah tangan dari Jorong Tabek ini. Sedang dikembangkan oleh-oleh khas Jorong Tabek, yaitu keripik Bondang dari buah Kolang-Kaleng. Sehingga para pengunjung, selain merasa teredukasi, juga dapat membawa makanan khas daerah ini.
"Untuk saat ini, berbagai prestasi telah diraih KBA Jorong Tabek. Prestasi terbaru yang dicapai adalah Jorong Tabek terpilih dalam KBA terbaik nomor 2 seluruh Indonesia, dalam KBANNOVATION 2018 tingkat Nasional. Tahun depan target menjadi terbaik 1 adalah cita-cita kami. Semoga cita-cita kami terwujud, mohon doa’nya ya dek.“ Tutup Pak Kasri.
Berfoto dengan Pak Kasri, Sebelum Beranjak Meninggalkan Jorong Tabek (Dok. Pribadi)
Setelah berdiskusi dan menulusuri Jorong Tabek ini. Saya menemukan originalitas dari sebuah kampung Ranah Minang. Hal itulah yang membuat Astra berkolaborasi dengan Jorong Tabek Talang Babungo ini, guna mewujudkan wilayah yang bersih, sehat, cerdas dan produktif. Sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan program Kampung Berseri Astra. Wajar kemudian saya menyebut, Astra telah meninggalkan jejak di kampung ini, jejak itu bernama "Jejak Berseri di Tengah Modernisasi."
Begitulah, perjalanan Astra yang terus menginspirasi Indonesia. Semoga dengan adanya pembinaan Astra bagi beberapa kampung pilihan, dapat menjadi contoh bagi kampung sekitarnya. Agar Indonesia semakin berseri dan sejahtera. Terima kasih Astra, Terima kasih atas kontribusi dan inspirasinya.
*Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba Anugerah Pewarta Astra 2018*
Begitulah, perjalanan Astra yang terus menginspirasi Indonesia. Semoga dengan adanya pembinaan Astra bagi beberapa kampung pilihan, dapat menjadi contoh bagi kampung sekitarnya. Agar Indonesia semakin berseri dan sejahtera. Terima kasih Astra, Terima kasih atas kontribusi dan inspirasinya.
*Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba Anugerah Pewarta Astra 2018*
Bagus ceritanya mas, Jorong Tabek. Suka aku. Dan khas minang itu adalah bentuk rumah gadangnya, yang menambah cantik pemandangannya:))
ReplyDeleteIya mbak, memang inilah khasnya Jorong Tabek, nuansa Minangkabau yang terus dijaga keasriannya.
Deletepatut berbangga punya masyarakat yang suka gotong royong, dijamin pasti maju daerah nya
ReplyDeleteYups, berkat gotong rotong yang kental inilah, Jorong Tabek mendulang sukses berbagai bidang.
Deletebersih banget kampung nya yaa, rapi, tjantik. semangat gotong royongnya juga bagus. kereenn..
ReplyDeleteIya mbak, mkasih dah berkunjung ya.
DeleteMasyarakat kita selalu demikian adanya ya, semoga ekonomi produktif di sana semakin membaik.
ReplyDeleteYups Betul sekali Mas Bai, berkat kegigihan warganya, ekonomi di daerah ini, semakin hari semakin meningkat mas Bai.
DeletePak Kasri inspiratif sekali. Semoga desa2 di Indonesia semakin banyak yg seperti Jorong Tabek. Penasaran juga pingin mengunjungi ke sana. Sayang jauh Mas.. Hehehe
ReplyDeleteBetul sekali mas, Pak Kasri bekerja dari hati, demi negeri sendiri. Kalau udah sampai deket kok mas, Jorong Tabek ini, hehe...
Deletemasyaallah, senang sekali kalau banyak kampung yg seperti ini. Terimakasih, Astra!
ReplyDeleteYups betul sekali Mbak, warga senang, pengunjung pun ikut senang.
DeleteSemoga dengan dukungan dari Astra dan juga gotong royong masyarakat mampu mengubah perekonomian menjadi lebih baik lagi. Nice sharing and story. Bahasannya berat sangat. Semoga berjaya cikgu Rustam
ReplyDeleteSemoga ya Mas, agar masyarakat pedesaan semakin sejahtera dan mampu bersaing di era saat ini.
DeleteKampung Berseri Astra berkibar di mana-mana, keren dan sangat menginspirasi, aku jadi pingin menerapkan di Lingkungan sendiri
ReplyDeleteWaaah keren tu mbak Ev, moga terwujud ya.
Deletewow, gak ada kata yg terucapkan selain takjub membaca kisah suksesnya Jorong Tabek, salut bwt Astra juga
ReplyDeleteIya mas, Jorong Tabek mendulang sukses berkat kerjasama dengan Astra, makasih kunjungannya ya.
DeleteIkut senang ternyata di luar Jawa seperti di desa Jorong Tabek ini mulai ikut disponsori perusahaan ternama untuk pemberdayaan lebih maksimal.
ReplyDeleteSemoga desa-desa lain segera menyusul.
Iya mas, semoga gebyar Astra menggeliat untuk kampung sekitarnya ya.
Deletebener banget untuk melakukan sebuah perubahan memang dibutuhkan inspirasi dari orang yang lebih berpengaruh, dalam hal ini orang yang lebih tua. Biasanya kalau adaa nak muda yang mau melakukan perubahan dan tidak ada dukungan dari orang lebih berpengaruh hanya akan dianggap angin lalu saja.
ReplyDeleteYups mas bener banget tuh, pengaruh yang tua sangat berperan dalam perubahan generasi muda ya.
DeleteBetul..salah satu benteng penjaga kearifan lokal di tengah era global adalah Kampung, Nagari, atau Desa. Semakin banyak yang peduli dengan mereka, semakin kuat pula jatidiri Nagari menghadapi era global, tanpa tercerabut dari akar tradisi dan jatidiri. Lanjutkan, Kawan...
ReplyDeleteSalam...
Terima Kasih kawan telah berkunjung, sejatinya dukungan dari berbagai pihak membuat semua menjadi baik.
DeleteAsri sekali mas, kampungnyaaa. Suka banget deh ini saya :)
ReplyDeleteIya mas, bikin adem di sini mah.
DeleteJorong Tabek telah memberi contoh teladan yang baik, budaya, gotong royong tetap dikedepankan, meskipun arus global medernisasi terus menggerus mental dan prilaku
ReplyDeleteMantap kawan. Inspiratif
ReplyDelete