Nampak Jelas di Wajahmu

Aku tak ingin memuji, karena aku bukan pujangga
Aku tak ingin memaki, karena dirimu tak patut dimaki
Aku tak ingin mencela, karena aku bukan pencela
Aku tak ingin menghina karena dirimu tak pantas dihina

Aku hanya ingin menyusun rangkaian kata,
hingga menjadi sebuah kalimat.
Kalimat yang belum tentu penuh makna,
namun aku ingin menulisnya.

Sebelumnya, mungkin aku tak pernah tau siapa dirimu
Dan akupun tak peduli dengan itu,
karena yang aku tahu engkau hanya seorang wanita
Sama seperti mereka.

Namun saat itu tiba, aku baru baru menyadari
Hingga rangkaian kata ini aku susun.

Nampak jelas di wajahmu...
Itulah awal kalimat buatmu
Bukan untuk pujian, hanya untuk ungkapan

Nampak jelas di wajahmu...
Lelah, namun dirimu terus berusaha tegar
Senyum manis tetap terpencar untuk mereka

Nampak jelas di wajahmu...
Bosan, namun dirimu tetap berarti di depan mereka
Demi sebuah harapan, harapan pasti.

Nampak jelas di wajahmu...
Tegar, meski rasa tak kuat menghadapinya
Untuk sebuah cita-cita mulia.

Nampak jelas di wajahmu...
Senyum keihklasan,
Meskipun berbagai halangan merintang,
Semua dihadang, semua dihadapi.

Nampak jelas di wajahmu...
Tak menyukai kalimat ini, saat membaca serasa lebay...
Namun aku yakin, suatu hari saat dirimu merasakan
Kegalauan, kegelisahan dan kebimbangan, tulisan sederhana ini,
Menjadi obat bak dokter yang disimpan tanpa digaji.

Nampak jelas di wajahmu...
Ingin menutup cepat-cepat tulisan ini,
Karena serasa kurang bermakna,
Namun setalah sampai akhir dari tulisan
Barulah kamu menyadari, betapa tulisan ini
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Belum punya arti.

( Spesial For U : Buruak )

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form