Antara Bersyukur dan Berterima Kasih

Dalam kehidupan kita tidak lepas dari bantuan orang lain, makanya kita disebut makhluk sosial karena kita hidup saling membutuhkan antara satu dengan yang lainnya, saat kita ditolong ataupun diberikan sesuatu oleh orang lain, maka akan sangat mudah kita mengucapkan kalimat " Terima Kasih ".
Antara Bersyukur dan Berterima Kasih
Lantas kehidupan ini adalah anugerah terindah yang telah Allah SWT, berikan kepada kita, luar biasa kalau kita mau memperhatikan pemberian Allah kepada kita mulai dari dalam tubuh kita saja, sudah tidak terhitung jumlahnya, belum lagi kenikmatan yang datang dari luar diri kita ini, sehingga jika kita mau menghitung nikmat Allah, meskipun seumur hidup kita habiskan untuk menghitungnya niscaya kita tidak akan pernah sanggup, karena hal ini dijelaskan oleh Allah dalam firmannya :

Lalu mari kita perhatikan apakah rasa bersyukur kita kepada Allah telah kalah dengan rasa terimakasih kita kepada manusia. perhatikan ilustrasi berikut :

" Fulan adalah seorang Pemuda yang merantau kekota, sesampainya dikota Fulan mendapatkan tawaran tinggal dirumah orang yang baik hati, memberikan fasilitas tempat tinggal tanpa bayaran, dengan demikian tentunya si Fulan akan sangat berterimakasih kepada orang yang telah membantunya, sehingga suatu saat orang tersebut butuh bantuan Fulan, meskipun Fulan sedang makan sekalipun atau sedang Istirahat dari kepenatan maka akan sangat mudah siFulan memenuhi panggilan orang yang telah berbaik hati itu, jika sedang Istirahat Fulan langsung berdiri dan memenuhi panggilan orang tersebut, jika sedang makan Fulan hentikan makannya terlebih dahulu, karena ini adalah panggilan orang yang sangat baik terhadap dirinya.

Lalu ketika Panggilan Allah SWT datang kepada si Fulan, melalui azan Fulan cuek saja, jika sedang istirahat Fulan tetap Istirahat, jika sedang makan Fulan tetap melanjutkan Makannya, padahal pemberian Allah Kepada si Fulan sangat luar biasa, tetapi saat ada panggilan sipemberi kenikmatan dalam hidup itu Fulan mengabaikannya.

Berbeda perlakuan si Fulan terhadap manusia yang telah memberikan bantuan kepadanya dibandingkan dengan Allah yang telah memberikan begitu banyak nikmat dalam hidupnya ".

Ilustrasi diatas mungkin menjadi persoalan kita juga, saat yang memanggil kita atau membutuhkan bantuan kita adalah orang yang pernah berjasa kepada kita, dengan segera kita  memenuhi panggilan orang tersebut, sebaliknya tatkala pemberi kehidupan ini yang memanggil lewat seruan azan, kita sering mengabaikannya.

Jangankan untuk datang memenuhi panggilan itu ke Masjid, terkadang dirumahpun kita lalai memenuhi panggilan Allah itu, bahkan terkadang kita tidak memenuhi sama sekali panggilan Allah SWT, dengan tidak melaksanakan Shalat.

Ironis kiranya tatkala rasa terimakasih kita kepada manusia mengalahkan rasa syukur kita kepada Allah. Padahal ketika nikmat Allah itu mampu kita syukuri maka akan semakin bertambahlah kenikmatan yang akan kita dapatkan.

Jika kenikmatan itu kita ingkari, maka tunggulah azab Allah itu pasti akan datang, baik itu dunia maupun akhirat.

Firman Allah SWT : 

" Sesungguhnya jika kamu bersyukur atas nimatku, pasti Aku akan menambah (nikmat) kepada kamu dan jika kalian mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” 
(QS Ibrahim: 7)

Semoga  kita mampu menjadi hamba Allah yang pandai bersyukur. dan mendapat rahmat dari Allah SWT. Aaamiiin.

                         2. Inilah Tempat Bagi Orang Yang Sama Berat Timbangan Amalnya

1 Comments

  1. Mungkin sederhana bagimu, tetapi tidak bagiku dan...
    https://www.itsme.id/terimakasihku/

    ReplyDelete
Previous Post Next Post

Contact Form