Sex Education, Perlukah Bagi Anak.?

Kekerasan sexual  marak terjadi akhir-akhir ini di negeri yang kita cintai ini. Ironisnya pelaku adalah anak yang baru berusia dibawah 14 tahun, kejadian tersebut sontak menjadi perhatian publik, bagaimana mungkin bocah ingusan berusia belasan tahun mampu melakukan perbuatan tersebut..?
Sex Education, Perlukah  Bagi Anak.?

Sebagai Remaja yang hidup dimasa dizaman yang serba canggih ini tidak dapat di pungkiri beragam informasi dapat diakses dengan sangat cepat, bahkan peristiwa yang terjadi hari ini, dibelahan dunia manapun dapat kita ketahui hanya dalam hitungan menit, namun demikian kemajuan tekhnologi juga berdampak pada hal-hal negatif.

Jika kita mau memperhatikan dan mengawasi anak-anak kita dalam pemanfaatan tekhnologi terutama dunia internet, apakah memang benar mereka sudah memanfaatkannya untuk hal-hal positif. Jangankan video porno yang bebas diakses dimana-mana, bahkan Game saja pada hari ini sudah disusupi dengan hal-hal berbau pornografi.

Padahal usia remaja sangat rawan melihat konten dewasa. Emosional dan rasa ingin tahu yang tinggi anak itu cukup besar, jika tak ada filter maka otak anak rawan terpengaruh. Apalagi Edukasi sex belum mereka dapatkan terutama melalui orang tua.

Peran keluarga sangat sentral dalam kasus ini, kebanyakan anak-anak tidak memahami apa itu seks. Harus dijelaskan juga bagi mereka fungsi organ tubuh baik bagi pria maupun wanita. selama ini dalam masyarakat kita mengetahui bahwa sangat rentan membicarakan sex kepada remaja, karena masih dianggap hal yang tabu.

Ada dua faktor mengapa sex education sangat penting bagi remaja. Faktor pertama adalah di mana anak-anak tumbuh menjadi remaja, mereka belum paham dengan sex education, sebab orang tua masih menganggap bahwa membicarakan mengenai seks adalah hal yang tabu. Sehingga dari ketidakpahaman tersebut para remaja merasa tidak bertanggungjawab dengan seks atau kesehatan anatomi reproduksinya.

Faktor kedua, dari ketidak pahaman remaja tentang seks dan kesehatan anatomi reproduksi mereka, di lingkungan sosial masyarakat, banyak yang menawarkan hanya sebatas komoditi, seperti media-media yang menyajikan hal-hal yang bersifat pornografi, antara lain DVD, majalah, internet, bahkan tayangan televisi pun saat ini sudah mengarah kepada hal yang seperti itu. Dampak dari ketidak pahaman remaja tentang sex education ini, banyak hal-hal negatif terjadi, seperti tingginya tingkat pemerkosaan, pelecehan, hubungan seks di luar nikah, bahkan kehamilan yang tidak diinginkan, penularan virus HIV/AIDS dan sebagainya.

Dengan belajar tentang sex education, diharapkan remaja dapat menjaga organ-organ reproduksi pada tubuh mereka dan orang lain tidak boleh menyentuh organ reproduksinyaterlebih lagi bagi remaja putri.

Semoga dengan hal ini dapat menjadikan pelajaran bagi kita sebagai orang tua, agar sesuatu yang tidak kita harapkan tidak terjadi kepada anak-anak kita yang sangat kita cintai dan sayangi.

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form