Tujuh Macam Cara Turunnya AL-Qur'an

Bulan Ramadhan adalah bulan yang dimalamnya diturunkan Al-Qur'an yang menjadi pedoman dalam kehidupan manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari, wahyu itu diturunkan secara berangsur-angsur melalui perantaraan Malaikat Jibril.
Tujuh Macam Cara Turunnya AL-Qur'an
Al-Qur'an kitab suci bagi umat Islam itu dijaga dan dipelihara oleh ALLAH SWT, diajarkan dengan cara perlahan oleh Malaikat dan dihapal oleh nabi, serta ditulis oleh para sahabat, dipelapah-pelapah kurma, ditulang-tulang unta.

Perlu kita ketahui waktu dan cara turunnya Al-Qur'an itu berbeda-beda, kondisi sedang apa nabi juga berbeda, sehingga Ibnu Qayyim menyimpulkan Tujuh macam cara turunnya Al-Quran Yaitu sebagai berikut :

1. Berupa Ar-ru'ya ash-shadiqah ( mimpi yang benar ) dan ini cara pertama yang turun kepada nabi Muhammad SAW.

2. Berupa sesuatu yang dibisikkan oleh Malaikat terhadap jiwa dan hati beliau hal ini sebagaimana Sabda Nabi " sesungguhnya Ruhul Qudus ( Malaikat Jibril ) menghembuskan ( membisikkan ) ke dalam hatiku, bahwasanya jiwa tidak akan mati hingga disempurnakan rezeki baginya. Oleh karena itu bertakwalah kamu, berindah-indah dalam meminta serta jangan dengan cara melakukan perbuatan maksiat terhadapnya, karena sesungguhnya apa yang ada di sisi Allah tidak akan didapat kecuali taat kepadanya.

3. Berupa Malaikat yang berwujud seorang laki-laki, lantas mengajak beliau berbicara hingga beliau memahaminya dengan baik apa yang dikatakan kepadanya. Dalam hal ini, terkadang para sahabat melihat keberadaan Malaikat tersebut.

4. Berupa bunyi gemericing lonceng yang datang kepada beliau, diikutidengan malaikat Jibril yang menyampaikan wahyu, secara samar. Cara ini merupakan cara yang paling berat sampai-sampai membuat kening beliau berkerut dan bersimbah peluh, padahal terjadi pada hari yang amat dingin. Demikian pula, mengakibatkan unta beliau yang menungganginya. Dan pernah juga suatu kali, wahyu datang dengan cara tersebut, saat itu paha beliau berada diatas paha Zaid bin Tsabit, sehaingga Zaid merasakan beban demikian berat yang hampir saja membuatnya remuk.

5. Berupa malaikat dalam bentuk aslinya, yang dilihat langsung oleh beliau, lalu diwahyukan kepada beberapa wahyu yang dikehendaki oleh Allah. Peristiwa seperti ini dialami oleh beliau sebanyak dua kali sebagaimana disebutkan oleh Allad dalam surat An-Najm.

6. Berupa Wahyu yang diwahyukan Allah kepada beliau, yaitu saat berada diatas langit pada peristiwa mi'raj ketika diwajibkan perintah Shalat.

7. Berupa Kalamullah ( Ucapan ALLAH  SWT ) kepada beliau tanpa perantaraan Malaikat, sebagaimana Allah berbicara kepada Musa bin Imran, Peristiwa seperti ini juga dialami oleh nabi Musa dan diabadikan dalam  Al-Qur'an.

Demikian Pendapat Ibnu Qayyim tentang cara diturunkannya Al-qur'an dalam masa-kemasa hingga sampai 30 juz dan 114 surat itu.

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form